Rabu, Oktober 17, 2012

Renungan Lebaran Qurban

 
Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah 
(QS Al Kautsar/108 :2)
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizqikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah) 
(QS Al Hajj/22 : 27)

Lebaran Haji telah tiba lebaran kurban telah didepan mata, banyak rakyat yang mampu berbondong-bondong melaksanakan perintah berqurban sesuai syariat.
Obrolan rakyat kecil dari kedai, sampai tempat kerja bertemakan para tokoh masyarakat yang besok memerlukan suara rakyat, dilebaran haji ini qurban berapa ekor binatang ternak, belum lagi ada sebagian rakyat yang ingin ikut berqurban dengan sistem patungan/arisan beberapa warga walau beras dirumah habis, atau anak nangis pengin jajan.
Sobat satunya yang baru datang juga menambahkan persiapan menghadapi daging yang tidak laku dijual, pedagang bakso yang mengeluh karena rakyat terlalu banyak menerima daging qurban sehingga kurang bernafsu membeli bakso sapinya.
Ea....lah kawanku yang baru saja membeli rokok datang mengajak mencari bambu untuk membuat tusukan sate untuk acara besok kalau mendapat bagian daging qurban.
Belum selesai kita ngobrolnya datanglah tokoh rakyat yang kita obrolkan datang menyuruh sobat mencarikan rumput untuk makan hewan qurbannya agar tambah gemuk, sambil menyodorkan lembaran 100 ribu.

Lebaran Qurban begitu ramai untuk diobrolkan, tetapi kalau dipikir sangatlah senyap untuk direnungi akan makna Lebaran Qurban itu sendiri, karena sekarang yang sudah menjadi tradisi adalah Lebaran Qurban pada sisi materi alias hawa nafsu duniami, tetapi lupa syariat qurban harus berbagi, tanpa berlebihan, pengorbanan yang ikhlas tanpa harapkan balasan kecuali Ridho Illahi.

Qurban yang dilakukan setelah sholat 'Idul Adha merupakan cermin bagi umat bahwa dari ujung rambut sampai ujung kuku kaki harus menjadi agen perubahan penyebar nilai-nilai Ajaran Kebenaran Illahi

Qurban yang dilaksanakan pada waktu Lebaran Haji, merupakan perjalanan suci Bapak Para Ambiya' Nabiullah Ibrahim as, dalam penyerahan diri pada Dzat Yang Maha Tunggal dengan kisahnya yang sangat sensasional, yaitu mengorbankan sesuatu yang dicintainya karena mengharap ridho Illahi, dan oleh Robbi 'Izzati, karena tunduk patuhnya diberikan kabar gembira dengan digantikan anaknya Ismail as dengan binatang ternak berbentuk domba.

Bagaimana sobat yang lain dalam merenungi Lebaran Qurban ini....??


Tidak ada komentar:

Posting Komentar